Tanggal 16/03/2014 Oleh : Teten Rusmana
Sahabat, pernahkah anda bayangkan jika tak ada seorang pun sahabat yang menemani dan mengiringi perjalanan hidup anda ?
Ya ……, pasti akan terasa begitu sepi, banyak sekali moment-moment dalam hidup ini yang harusnya menjadi kenangan terindah, berlalu begitu saja tanpa kehadiran seorang sahabat di sisi anda.
Lalu ……, apakah sahabat sejati itu ? Sahabat ……, adalah sebuah karunia yang sangat besar. Banyak sekali orang yang bisa kita jadikan sebagai tempat untuk melipatgandakan kebahagiaan, namun hanya sedikit diantara mereka yang ada tatkala kita dilanda duka. Dialah sahabat sejati, dia gak lari saat kita terjatuh. Dengan tersenyum dia ulurkan tangannya, membangunkan kita dari keterpurukan, memberi semangat dan dorongan untuk mencapai cita-cita dan mimpi selanjutnya.
Ketika kita mencapai puncak kejayaan, ribuan orang mengelilingi kita, masing-masing mengaku dirinya sebagai seorang teman. Lantas kita bertanya, saat kita terjatuh, terkucilkan, dan tak dicintai lagi, kemana mereka semua yang mengaku punya andil besar dulu saat kita berjaya ?
Sahabat sejati tidaklah seperti itu, dia slalu ada saat kita menjadi apapun. Dialah orang pertama yang akan kita ingat saat kita bukan siapa-siapa lagi.
Pantaslah jika ada ungkapan yang mengatakan, ” Jika anda ingin menikmati perjalanan jauh, ajaklah seorang sahabat bersama anda ”. Ya …, hidup ini adalah sebuah perjalanan yang sangat jauh, dan untuk mengarunginya kehadiran seorang sahabat sangat kita butuhkan.
Bagaimana persahabatan itu dibangun ? Persahabatan dibangun bukan hanya atas dasar ingin diberi dan disantuni, tetapi persahabatan terbangun atas dasar ” komitmen memberi ”, dan pemberian terbesar ádalah “diri sendiri”.
Berikan raut wajah, mata, senyum, sapa, dan salam dari hati yang terdalam dengan penuh ketulusan.
Ketika dia berkeluh kesah, terluka, ataupun tersakiti, berikan telinga kita untuk mendengar, berikan hati kita untuk memahami, dan berikan kedua tangan kita untuk membantu.
Dia slalu membantu kita tanpa merampas inisiatif dan kebebasan kita. Dia buat kita berdiri agar kita bisa berjalan sendiri.
Itulah sahabat terbaik.
Jika kita melangkah, sahabat sejati tidak hanya meng ”iya” kan pilihan kita, atau hanya sekedar membuat hati kita senang. Tidak ……, tidaklah begitu. Dia meluruskan kaki kita tatkala kita salah, mengoreksi, meski kadang bertentangan dengan hati dan keinginan kita. Dia slalu mengingatkan kita dan melakukan yang terbaik yang dia bisa.
Kita sering menemui orang-orang baik di sekitar kita, tapi apakah anda tahu bagaimana orang baik yang sebenarnya ? ” Orang baik adalah orang yang mampu memperbaiki orang lain dan lingkungan sekitar, tidak hanya baik untuk dirinya saja ”. Begitulah sahabat sejati, dia melakukan itu untuk kita.
Sahabat sejati selalu meberi kasih sayang yang mendasar dan perhatian pada kita, termasuk pada hal-hal yang kecil.
” Sahabat sejati mengenal anda dengan baik, bahkan sering kali mengetahui kebutuhan anda sebelum anda mengetehauinya ”. Sahabat sejati bukanlah seorang suporter yang berteriak dan bersorak dipinggir lapangan, dan memberi nasihat begini-begitu.
Sahabat sejati adalah seorang partner tangguh yang mendampingi kita dalam pertarungan, bahu membahu menggapai cita-cita dan harapan.
Ada banyak persepsi tentang sahabat sejati, dan semoga uraian di atas mengubah persepsi anda menjadi lebih baik.
Terakhir, pertahankanlah persahabatan yang telah anda jalin. Jadilah sahabat sejati untuk sahabat anda, niscaya dia akan menjadi sahabat terbaik untuk anda.
Hati-hatilah dalam bertindak, karena sahabat sejati akan hilang hanya karena satu saja tindakan anda yang salah.